Senin, 19 Desember 2011

contoh Lagu cinta ( Lyrics )

NANO - SEBATAS MIMPI 

saat pertama ku dekati dirimu
menuruti semua inginmu
dan tiba waktumu tuk beri jawaban
ternyata kau anggap aku hanya teman
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
reff:
bawalah aku ke dalam mimpimu
aku takkan kecewakan kamu
walaupun itu semua hanya sebatas mimpi
jadikan aku kekasih hatimu
aku menginginkan kamu
sungguh-sungguh merasa ku jatuh cinta
telah berbagai cara tuk dapatkan hatimu
tetap saja kau anggap aku hanya teman
repeat reff [2x]


Source:


 http://liriklaguindonesia.net/nano-sebatas-mimpi.htm#ixzz1h3aB6bce

Contoh Cerpen

Di Ujung Mimpi






Nuri tersentak kaget, amplop berwarna merah jambu. Terselip rapi, dibawah laci tempat duduknya. Dengan sedikit hati-hati, ia mengambilnya. Seraya memperhatikan dari mana asal pengirim si empu-nya surat. Nuri mengernyitkan dahinya, apa ga salah liat nichNihil nama pengirim..weleh-weleh!-Pikirnya kemudian.



Buat Sesosok Bidadari yang menghiasi setiap relung hatiku, Nurina DewiSedikit tersenyum aneh, gadis manis yang mempunyai dua lesung pipit dipipi putihnya itu , membaca tulisan yang diukir indah oleh seseorang. Sepucuk surat yang ia dapati saat dia memasuki kelasnya. Pagi yang membuat perasaannya aneh, bukannya kenapa-kenapa. Tapi, ini pasti lelucon yang gila”dia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, ataupun kutuan. Dia pun manyun sesaat. Sengaja, dia datang sedikit awal pagi ini karena kebetulan dia piket hari ini. Sekolahnya masih berhawa dingin, sepi dari penghuni sekolah. Sambil mengamati sekitarnya, ia pun memberanikan diri membuka surat merah jambu itu.



Nuri

Aku ingin mencintaimu seperti matahari yang tak pernah ingkar bersinar dipagi hari

Aku ingin mencintaimu seperti bintang yang menjadikan malammu indah



Gadis manis itu mengetuk-ngetuk giginya sedikit aneh, dimasukkannya kembali surat berwarna merah jambu itu ”Kaya ga ada kerjaan aja, ini pasti kerjaannya Haris, Dasar cowok gak tahu malu”katanya mencak-mencak didalam hati.



Haris adalah mantan pacarnya setahun yang lalu, mereka putus karena Haris diam-diam menyakiti hati Nurina dengan menduakan cintanya. Kini setelah 3 bulan berlalu, cowok berparas putih itu mulai mengejar-ngejar pacar yang telah dikhianatinya tersebut. Katanya, dia menyesal karena dia baru sadar kalau cinta sejatinya itu sebenarnya adalah Nurina. Janji pun mulai berbusa-busa, dari telepon basa-basi setiap hari, sampai sikapnya yang super perhatian dengan gadis berlesung pipit itu.



Digumpal-gumpalnya dengan kesal, amplop yang berisi surat merah jambu itu. Mulutnya mulai komat-kamit tidak karuan, menyebut kata-kata aneh sambil terus meremas-remas surat tersebut.



œPagi, Nuri Looh?, what happen atuhsuratnya kok digumpal-gumpal, ga sekalian dimakan aja, marah kok ama surat,hehe Tatang Suratang, sahabat gokilnya itu sudah nyengir kuda didepan meja Nurina. Nuri hanya cemberut, mendengar candaan Tatang, yang asli ga lucu sama sekali. Pikir Nuri dipagi berhawa embun itu.



œNich Katanya sambil mengulurkan surat yang kumal dari remasan tangannya.

Tatang pun memanjangkan lehernya untuk menjangkau surat tersebut. Sambil berpikir panjang, cowok berambut cepak dengan mata coklatnya ini hanya memamerkan giginya yang putih, cengiran model begini nich, yang paling ngebetein Nuri. Iih..?!



œ Penggemar baru nich, Non..cieeeudah dapat pengganti Haris rupanya Katanya masih tersenyum lebar. Nurina masih cemberut, pipi nya yang sehalus kapas itu ditembemkan, membuat Tatang gemas melihatnya. Kini senyum yang sedari tadi diperlebar oleh cowok itu, mulai dirapatkannya perlahan. Tatang pun hanya tersenyum tipis.



“Kenapa harus kesal?, ada orang yang mencintai kamu, bukankah itu kejutan yang indah. Dari pada tiap hari nangis mulu cuman mikirin si Haris bego itu..mending kamu terima aja, cinta cowok yang ngirimin kamu surat ini” katanya membulatkan matanya. Sembari mengacak rambut sahabatnya ini.

“Kejutan?, kamu kok telmi banget sich, Tang!—coba deh perhatiin, ini nich tulisannya Haris, tu anak emang ga bosen-bosennya dekatin aku lagi…padahal kamu tau sendiri khan, dia tertangkap basah jalan berdua ama Ratna, dan seenaknya aja dia bilang menyesal, dan mau minta kembali, dasar gak tau diri” Nurina masih menembebkan pipinya.





Tatang menggangguk pelan, Tidak mungkin kejadian itu dia lupakan. Kejadian yang membuat hatinya pun hancur, melihat gadis yang dua tahun ini selalu menghiasi hatinya; menangis tersedu-sedu, hampir tiap malam gadis itu menelponnya. Menceritakan segala isi hatinya, sambil menangis. Kisahnya pun selalu sama, Haris mencintai Ratna, dia membohongiku, dia sudah tidak mencintaiku lagi, aku tak ingin hidup lagi- Diapun terngiang kata-kata Nuri waktu itu. Pikiran Tatang melayang, mengingat kejadian tersebut. Hatinya pun terluka, rasanya hari itu juga ingin sekali ia membunuh yang namanya Haris. Anak yang pernah sekelas dengannya waktu dikelas dua.



Anak IPA yang terkenal playboy itu wajahnya memang tampan, hidungnya yang bagai gedung pencakar langit itu membuat pesonanya dikagumi gadis-gadis disekolahannya. Mereka merasa klepek-klepek jika dirayu cowok yang satu ini. Namun ia sayangkan, kenapa itu terjadi sama gadis yang sekaligus menjadi sahabatnya pun menyukai cowok brengsek itu. Hampir susah rasanya selama tiga bulan ini menghibur dara manis ini agar tak ada lagi airmata di pipinya yang manis itu.



“Tang???, kok malah ngelamun sih!” Ucap Nurina Lantang dengan tiba-tiba. Tatang terkesiap kaget, namun kemudian dia melebarkan senyumnya.

“Idich, kamu kok ge-r banget sih, Nur!, sapa tau aja…tu tulisan bukan tulisannya Haris. Tulisan cakar ayam ini, hampir sama dengan tulisan anak-anak cowok disekolahan kita, kok kamu malah nyangka ini tulisannya Haris” Nuripun nyengir mendengar perkataan sahabat gokilnya ini.

“Bukannya gitu, selama ini enggak ada cowok yang bersikap aneh alias PDKT sama aku, lagian cuman Haris yang bisa menulis sepuitis itu, aku yakin banget..apalagi ditambah dengan sikapnya akhir-akhir ini…”



Kata-kata Nuri membuat Tatang langsung duduk disamping bangku Nurina. Dia pun menghela napas panjang. Cowok hitam manis itu menoleh kearah sahabatnya itu.

“Nur, semisalnya kalo tulisan puitis itu dari aku, apakah kamu mau menerimaku, jadi kekasihmu…?”



Kata-kata manis itu hanya sampai diujung tenggorokannya. Malahan kata-kata yang keluar dari mulutnya, berbeda 180 derajat dari keinginannya.



“Nur, semisalnya itu emang dari Haris….apakah kamu masih mau menerimanya?” Kata-kata Tatang membuat Nurina menundukkan kepalanya perlahan, sepertinya gadis itu sedang berpikir. Tak lama, dia menonggakkan kepalanya dengan cepat. Tatangpun menggurungkan niatnya, untuk kembali menatap wajah gadis itu. Dia pasti masih mencintai Haris-kalimat itulah yang kini membuatnya nelangsa didalam hati.



” Enggak…aku benci sama dia!” Katanya sembari membuang surat kumal yang dari tadi tergeletak dimeja tempat duduknya.

Jawaban dari Nurina, entah…benar atau tidak, yang pasti kini hati Tatang sedang berlonjak-lonjak bagai ribuan ikan-ikan yang berlompat-lompat disamudera. Tatang tersenyum puas, dia kembali mengacak rambut dara manis itu dengan gemas.

“Gitu doong!” Sekarang dua sahabat itu mulai bergantian tertawa lepas, seraya satu-persatu tangan mereka bermain jitak-menjitak. Kini suasana kelas IPS3 mulai riuh dengan tawa-tawa dua sahabat itu. Mataharipun mulai terbangun dari tidurnya, bagai menyapa penghuni SMU Kusuma Bangsa dipagi hari tersebut.



Mata cokelat milik sesosok pemuda sedang mengamati dengan seksama seorang gadis yang sedang serius membaca sebuah Novel diruang kelas mereka, disaat guru-guru sedang rapat. Wajahnya yang sendu, membuat kerinduan yang dalam ingin memeluk gadis itu. Tapi, apalah daya kalau kerinduannya itu hanya sebatas mimpi. Bukannya dia pengecut, untuk menyatakan cintanya. Hanya saja, gadis manis itu dulu pernah berucap bahwa dia tidak akan pernah mencintai sahabatnya sendiri.



“Hmm…” Pemuda itu menghela napas panjang, seandainya Nurina bukan sahabatnya. Mungkin, dia bisa menyampaikannya. Namun, Ini bagai kartu mati yang telak telah terpampang diwajahnya. Sudah genap seminggu dari kejadian surat tersebut, dan gadis itu pun mungkin tak curiga kalau semisalnya surat merah jambu itu dialah yang mengirimkannya. Sebenarnya dia bukan orang yang bersifat puitis, tapi karena cintanya yang terdalam pada Nurina. Entah…kekuatan dari mana. Dia dapat merangkai kalimat-kalimat itu menjadi indah.



Mungkin, itu yang dinamakan cinta- katanya sedikit berguman pelan. Keberaniannya hanya sebatas tulisan, jika ia berucap. Dia pasti tau, apa jawabannya. Tak lama dia merenung, dia sedikit tebelalak. Melihat pemandangan yang membuat otak dan hatinya pecah berkeping-keping. Disana, terlihat bahwa Haris, mantan pacar gadis pujaan hatinya tersebut sedang duduk disamping gadis manis itu.



” Pergi dari sini! dan ambil surat konyolmu ini” Kata Nuri tiba-tiba sembari melempar surat kumal berwarna merah jambu itu kewajah pemuda berparas putih yang ada disampingnya. Haris hanya terdiam sesaat. Kemudian dia mengamati isi surat merah jambu itu. Satu-persatu kalimatnya pun dibaca dengan perlahan. Tak lama dia terkekeh tiba-tiba.



“Kamu bilang ini surat dariku?, bercanda kamu!, tulisan sejelek dan kalimat-kalimat yang basi begini mah bukan aku pengirimnya” Kata-kata Haris, membuat mata belo Nurina tak berkedip, karena sedikit kaget.

“Bukan kamu?, trus siapa?, yang nulis surat ini” katanya kembali menggambil surat merah jambu itu. Haris mengangkat bahunya, dia tersenyum mengejek.

“Ya mana kutahu, tapi sepertinya aku mengenal siapa yang menulis kalimat yang berisi rayuan kadarluwarsa ini…aku sudah curiga, dulu selama kita pacaran. Kamu memang sering selingkuh khan sama dia?” Kata-kata Haris membuat darah dibadan Nurina naik secara tiba-tiba sampai keubun-ubun kepalanya.

“Selingkuh?, dasar cowok rese…bukannya kamu yang selingkuh ama cewek lain, dan seenaknya mutusin aku…ingat ga?, atau kamu udah kena amnesia akut?” Nurina tiba-tiba berdiri sambil menyilangkan tangannya, suaranya yang keras membuat semua mata tertuju kearah gadis itu. Dan tidak terkecuali Tatang yang sedari tadi mengamati mereka.



“Jelas aku ingat, Nur..tapi itu kesalahanku, aku khilaf waktu itu. Tapi, aku jujur sama kamu, gak munafik seperti kamu saat ini!” Sahut Haris dengan nada yang meninggi.

“Apa maksudmu?” Nuri mulai binggung dibuatnya.

“Jangan pura-pura gak tau!, kamu munafik,Nur…aku ga nyangka, kukira selama ini kamu adalah malaikat, ternyata aku salah. Kamu lebih rendah dari itu…lebih rendah dari manusia mungkin….” PLAAAK!



Tiba-tiba saja tamparan keras tepat mengenai wajah cowok tampan itu. Sedikit tergopoh-gopoh dia menahan laju kerasnya tamparan tersebut. Tatang sudah berada diantara mereka. Matanya yang coklat bagai elang tertusuk tajam kearah pemuda yang sangat ia benci itu.



“Jaga omonganmu, Ris!. Sekali lagi kamu mencoba menyakiti Nuri, dengan tanganku sendiri, bakal kubunuh kau” Haris hanya nyengir sambil memusut pipinya yang merah akibat tamparan ‘kejutan’ itu.

“Ini buktinya, Nur. Kalau selama ini kamu selingkuh dengan Tatang!, dari ucapannya yang sok pahlawan, dan sikapnya ini menunjukkan kalau kalian sudah bercumbu berdua, ngaku deeh” Kalau saja tangan Nuri tidak secepat kilat memegang tangan Tatang. Mungkin Haris akan kembali mendapatkan tamparan dari sahabatnya itu.



Mata hitam Nuri mulai terlihat sembab, air mata pun mulai menggantung dipelupuk bola matanya. Wajahnya yang putih, terlihat merah. Sepertinya gadis itu mau menangis.



“Dia sahabatku, Ris. Dia lebih baik dari kamu; pergi dari sini, pergi dari kehidupanku. Aku menyesal pernah mengenalmu…pergiiiiii!” Air matanya pun tak bisa terbendung lagi. Diapun terduduk, sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Teman-teman dikelasnya pun mulai berdekatan. Satu-persatu mereka mengusir pemuda itu dari kelas mereka.



Apalah daya, Haris pun dengan perasaan kesal, meninggalkan kelas IPS itu, sambil berguman pelan, ” Dasar cewek sentimentil…”



  Tatang masih menatap tajam kearah Haris, diapun mengacungkan jari tengahnya dengan marah. Tatang kini mengalihkan pandangannya kearah gadis yang duduk dibangku ujung dekat jendela kelasnya itu. Dia perlahan menatap sendu gadis itu. Kini dia sedang dikerubuti oleh teman-teman wanita yang sedang menenangkan tangisan gadis manis itu. Nur…tak akan kubiarkan Haris menyakitimu lagi-Tatang membenakkan hatinya.



Malam ini adalah malam perpisahan bagi anak-anak kelas 3 di SMU Kusuma Bangsa. Obor-obor bernuansa unik menghiasi jalanan menuju SMU mereka. Suasana pesta kebun dengan rerumputan hijau terbentang luas dilapangan bola basket dan bola Voli. Keindahan suasana malam itu, tidak membuat Tatang bisa tersenyum. Hatinya mulai berdegup kencang. Rencananya malam ini dia akan menyatakan perasaannya kepada Nurina, dan dia juga bakalan memberi tahu kalau sebenarnya dialah yang mengirimkan surat merah jambu itu.



Apapun jawaban dari gadis manis itu, tak akan mengubah perasaannya kepada Nurina, gadis berlesung pipit itu akan selalu menjadi bidadari dihatinya. Walaupun, gadis itu anti cinta terhadap sahabat. Dia tidak peduli, perasaannya ini tidak bersalah. Cinta bukanlah kesalahan, Nur-katanya dalam hati.



  Sekarang hampir larut malam, dan acara perpisahan itupun sudah hampir berakhir.



Tak terlihat sosok gadis yang ingin ditemuinya malam itu. Matanya mulai lelah, mungkin saja gadis itu tidak datang malam ini. Tatang pun langsung mengambil Handphone-nya. Diapun mencoba menghubungi gadis itu, tak lama terdengar suara serak diujung sana. Sepertinya bukan suara gadis yang ingin dihubunginya.



“Halo, bisa bicara dengan Nuri…” katanya sedikit perlahan.

Diseberang sana, tidak menjawab. Terdengar suara bising orang-orang dibelakangnya.

” Saya bicara dengan siapa ini?” Kata suara wanita yang bernada serak-serak basah itu. Pikir Tatang, itu adalah ibunya Nuri.

“Maaf, Tante…saya Tatang, teman baiknya Nuri, Nurinya ada Tante?”

” Oh, kamu Tang…emh Nuri…” katanya menggantung, perlahan terdengar isakan dari seberang sana.

” Ada apa tante?” Tatang mulai memasang telinganya, ingin mendengar kelanjutan kalimat ibu gadis yang dicintainya itu.

“Hiks…Nuri ada dirumah sakit, dia mengalami kecelakaan tadi sore,Tang; dia sempat koma …hiks barusan saja dia meninggal…hiks” Isakan dan kalimat dari ibunya Nuri bagaikan bom yang meluncur tepat dihati Tatang. Handphone yang sedari tadi dipegangnya, tiba-tiba terlepas. Matanya yang coklat tak berkedip mengingat kata-kata yang barusan saja didengarnya.



Meninggal?, Kata-kata itu mulai tergiang-giang ditelinganya. Tak terasa air mata mulai meluncur deras kesela-sela pipi dan hidungnya. Terdiam mematung, merasakan hawa dingin angin malam merasuk kehulu hatinya.



Nuri… Nurina Dewi jangan tinggalkan harapanku, jangan tinggalkan sahabat yang mencintaimu ini, ijinkan aku untuk malam ini saja menyatakan cintaku padamu, sekali ini saja, Nur…aku tak mau menemuimu diujung mimpiku, cukup cintaku yang berada disana…jangan kamu, Nur…jangan…





  Tatang memejamkan matanya dan terduduk lesu, pikirannya mulai bercampur aduk dimalam itu. Dia berharap, dia tak akan tertidur. Dia tak mau menemui gadis yang selama ini dicintainya berada dimimpinya. Apalagi berada diujung bunga tidurnya…



Yang kumau hanya ada dirimu

Yang kumau hanyalah kau milikku

Dan suatu hari kita kan bertemu

diujung mimpiku yang terhapus oleh waktu…

——-:+:——-


Sumber:

contoh-contoh Puisi Cinta

Menyesal Mengenalmu


Dulu aku sangat mempercayaimu....

 Dan aku juga sangat mencintai dan menyayangimu untuk selamanya..

Dan dulu kau juga berjanji akan melindungiku dengan kasih sayang mu...

 Tapi, apakah ini balasan cinta mu pada ku?

 Janji mu adalah janji palsu  yang hanya dapat terucap oleh mulut orang sepertimu...

Aku menyesal telah mengenal DIRIMU..

Dan tak akan terulang lagi kisah yang sama..

Mencintaimu tiada arti




Maafkan Aku Cinta

Kuakui bukan dalam tekanan tapi kenyataan bahwa kau cintaiku..
kuakui bukan tanpa sadar tapi keyakinan bahwa kau sayangiku..
Telah kau buktikan betapa dalam sayangmu padaku melebihi dalamnya samudra...
Telah kau buktikan betapa luas kasihmu padaku melebihi luasnya dunia..
Bahkan telah kau buktikan betapa tinggi cintamu padaku melebihi tingginya matahari…



Lelahmu tak kau hirau demiku..
sedihmu tak kau sesal demiku..
sakitmu tak kau rasa demiku..
engkau telah membuktikannya..

betapa banyak malammu sunyi tanpaku tapi engkau tetap setia..
betapa banyak tangismu karenaku tapi engkau tetap sabar..
bahkan dalam sedihmu engkau masih berdoa untukku semoga aku dalam lindunganNya..

aku memang bodoh bahkan mungkin gila telah campakkanmu..
aku memang tolol bahkan mungkin sinting telah acuhkanmu..
KUAKUI SEMUA ITU DAN KUHARAP BELAS KASIHMU..
PERCAYALAH CINTAKU..
AKU MAU BERUBAH..

AKU MAU BERTOBAT..

SAYANGKU CINTAKU..
tak akan sepi lagi harimu..
tak akan sunyi lagi malammu..
karena aku selalu untukmu..

SAYANGKU CINTAKU..
MARI SATUKAN LAGI HATI KITA..
MARI DAYUNG LAGI BAHTERA KITA..
MENUJU PULAU MAWADDAH WARAHMAH..
DEMI MASA DEPAN CINTA KITA…




Puisi Jatuh Cinta


Indahnya hari ini
tak seindah suasana hatiku
entah apa yang tengah kurasa
jantungku berdegup kencang
tak seperti biasa
mungkin saja penyakit

namun..
Rasanya ini bukan penyakit
karena, jantungku selalu berdegup
saat menatap sesosok manusia
manusia yang entah bagaimana
sebuah perasaan muncul
didalam hatiku..

Setiap hari,selalu aku termenung
melayang,berkhayal tinggi
apa yang tengah terjadi pada diriku
akupun tak tahu..
Rasanya ada yang selalu membuatku berfikir jauh
berfikir apa yang sedang dilakukannya

mungkinkah..
Mugkinkah..
Mungkinkah ini yang namanya jatuh CINTA?
Aku pun tak tahu,mudah-mudahan saja tidak..
Karena aku takut jatuh..
Jatuh dalam lubang CINTA yang tak ku mengerti..
 



 sumber :

 www.puisicinta.web.id

Sabtu, 17 Desember 2011

Keadilan

1.    Tragedi Tanjung Priok  (Jakarta, 1984)



     
     Senin, 10 September 1984. Seorang oknum ABRI beragama Katholik, Sersan Satu Hermanu, mendatangi mushala As-Sa'adah untuk menyita pamflet berbau 'SARA'. Namun tindakan Sersan Hermanu sangat menyinggung perasaan ummat Islam. Ia masuk ke dalam masjid tanpa melepas sepatu, menyiram dinding mushala dengan air got, bahkan menginjak Al-Qur'an. Warga marah dan motor motor Hermanu dibakar. Buntutnya, empat orang pengurus mushala diciduk Kodim. Upaya persuasif yang dilakukan ulama tidak mendapat respon dari aparat. Malah mereka memprovokasi dengan mempertontonkan salah seorang ikhwan yang ditahan itu, dengan tubuh penuh luka akibat siksaan.
Rabu. 12 September 1984. Mubaligh Abdul Qodir Djaelani membuat pernyataan yang menentang azas tunggal Pancasila. Malamnya, di Jalan Sindang, Tanjung Priok, diadakan tabligh. Ribuan orang berkumpul dengan semangat membara, disemangati khotbah dari Amir Biki, Syarifin Maloko, Yayan Hendrayana, dll. Tuntutan agar aparat melepas empat orang yang ditahan terdengar semakin keras. Amir Biki dalam khotbahnya berkata dengan suara bergetar, "Saya beritahu Kodim, bebaskan keempat orang yang ditahan itu sebelum jam sebelas malam. Jika tidak, saya takut akan terjadi banjir darah di Priok ini". Mubaligh lain, Ustdaz Yayan, bertanya pada jamaah, "Man anshori ilallah? Siapa sanggup menolong agama Allah ?" Dijawab oleh massa, "Nahnu Anshorullah ! Kami siap menolong agama Allah !" Sampai jam sebelas malam tidak ada jawaban dari Kodim, malah tank dan pasukan didatangkan ke kawasan Priok. Akhirnya, lepas jam sebelas malam, massa mulai bergerak menuju markas Kodim. Ada yang membawa senjata tajam dan bahan bakar. Tetapi sebagian besar hanyalah berbekal asma' Allah dan Al-Qur'an. Amir Biki berpesan, "Yang merusak bukan teman kita !"
Di Jalan Yos Sudarso massa dan tentara berhadapan. Tidak terlihat polisi satupun, padahal seharusnya mereka yang terlebih dahulu menangani (dikemudian hari diketahui, para polisi ternyata dilarang keluar dari markasnya oleh tentara). Massa sama sekali tidak beringas. Sebagian besar malah hanya duduk di jalan dan bertakbir. Tiba-tiba terdengar aba-aba mundur dari komandan tentara. Mereka mundur dua langkah, lalu ... astaghfirullah ! Tanpa peringatan terlebih dahulu, tentara mulai menembaki jamaah dan bergerak maju. Gelegar senapan terdengar bersahut-sahutan memecah kesunyian malam. Aliran listrik yang sudah dipadamkan sebelumnya membuat kilatan api dari moncong-moncong senjata terlihat mengerikan. Satu demi satu para syuhada tersungkur dengan darah membasahi bumi. Kemudian, datang konvoi truk militer dari arah pelabuhan, menerjang dan melindas massa yang tiarap di jalan. Dari atas truk, orang-orang berseragam hijau tanpa nurani gencar menembaki. Tentara bahkan masuk ke perkampungan dan menembak dengan membabi-buta. Tanjung Priok banjir darah.
Pemerintah dalam laporan resminya yang diwakili Panglima ABRI, Jenderal L. B. Moerdani, menyebutkan bahwa korban tewas 'hanya' 18 orang dan luka-luka 53 orang. Namun dari hasil investigasi tim pencari fakta, SONTAK (SOlidaritas Nasional untuk peristiwa TAnjung prioK), diperkirakan sekitar 400 orang tewas, belum terhitung yang luka-luka dan cacat. Sampai dua tahun setelah peristiwa pembantaian itu, suasana Tanjung Priok begitu mencekam. Siapapun yang menanyakan peristiwa 12 September, menanyakan anak atau kerabatnya yang hilang, akan berurusan dengan aparat.



Penderitaan

Penderitaan Linda: Dua Tahu Suami Cekoki Sabu-sabu


Faisal alias Tebu (37) warga Kawasan 16 Jalan Baru, Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Kotabaru, ditangkap jajaran Sat Res Narkoba Polresta Jambi. Ia ditangakap Selasa pagi (13/12) dirumahnya pukul 06.00 WIB.
Faisal yang mengetahui jika polisi menggerbek rumahnya mencoba untuk bersembunyi di atas dek rumahnya. Namun, upayanya akhirnya diketahui anggota polisi dan ia berhasil ditangkap. Saat dilakukan penggeledahan, polisi menemukan satu paket kecil yang diduga natkorika jenis sabu-sabu di bawah tempat tidurnya.
Saat dilakukan penangkapan, istri tersangka memberikan sebuah buku tulis kepada polisi yang berisikan perjanjian serta curahan hati istrinya. Dalam buku itu tertulis tentang penderitaan Linda Hartati (istri tersangka,red). Dan, di dalam buku tersebut, istrinya mengaku sudah dua tahun diberi sabu-sabu oleh tersangka. Menurut pengakuan istrinya yang tertuang di dalam sebuah tulisan itu, selama dua tahun suaminya (tersangka,red) memberi sabu dengan dicampur kepada istrinya. Selama itu pula, istrinya merasa tubuhnya terkadang dingin, mukanya kebas, dan tersa hitam.
Sementara itu Faisal, yang sehari-hari berjualan es Tebu, tidak tahu maksud istrinya menulis di buku tersebut. Ia juga mengaku kalau ia baru menjual sabu-sabu. Karena selama ini dia mengaku sudah berhenti dan baru memulai kembali menjual sabu. Namun, setiap kali diwawancarai, Faisal menjawab pertanyaan dengan berbelit-belit seperti mabuk.
"Tidak tahu, waktu ditangkap ternyato ado barang itu," sebut Faisal, seperti orang bingung. Ketika ditanya apakah sabu-sabu tersebut milik dia, ia pun mengakuinya.
Sementara itu Kasat Narkoba Polresta Jambi, AKP Witry Hariyono kepada wartawan mengatakan, ketika tersangka ditangkap, sedang bersembunyi di atas dek rumahnya. Diduga, barang bukti (BB) sebagian ditelan oleh tersangka. Karena, di plastik bening sabu-sabu tersebut hanya tinggal sedikit BB dan ada bekas gigitan dari tersangka. Bahkan, ketika sampai di Mapolres, tersangka sering buang air besar.
"Tersangka ini pemain lama. Dia sudah dua kali ditangkap dalam kasus yang sama. Dan, ini yang ketiga kalinya. Selain barang bukti satu paket narkotika jenis sabu-sabu, juga disita satu unit timbangan digital merk CHQ, satu unit handphone merek Mito, Sony Ericson dan Nokia," terang Kasat kepada wartawan.
Menurut Witry, setelah tersangka dimintai keterangan (BAP), pihaknya juga akan merencanakan memanggil istri tersangka. Karena, pada saat menangkap tersangka, istri tesangka memberikan sebuah buku yang berisikan curahan hatinya.

Sumber : 

Manusia & Keadilan

Pengertian Keadilan





Al-Qur'an menggunakan pengertian yang berbeda-beda  bagi  kata atau istilah yang bersangkut-paut dengan keadilan. Bahkan kata yang digunakan untuk menampilkan sisi  atau  wawasan  keadilan juga  tidak  selalu  berasal  dari  akar kata 'adl. Kata-kata sinonim seperti qisth,  hukm  dan  sebagainya  digunakan  oleh al-Qur'an dalam pengertian keadilan. Sedangkan kata 'adl dalam berbagai bentuk konjugatifnya bisa saja  kehilangan  kaitannya yang  langsung  dengan  sisi keadilan itu (ta'dilu, dalam arti mempersekutukan Tuhan dan 'adl dalam arti tebusan).

               Kalau dikatagorikan, ada beberapa  pengertian  yang  berkaitan dengan keadilan dalam al-Qur'an dari akar kata 'adl itu, yaitu sesuatu  yang  benar,  sikap yang  tidak  memihak,  penjagaan hak-hak   seseorang   dan  cara  yang  tepat dalam  mengambil keputusan  ("Hendaknya  kalian   menghukumi   atau  mengambil keputusan   atas   dasar   keadilan").   Secara   keseluruhan, pengertian-pengertian di atas  terkait  langsung  dengan  sisi keadilan,  yaitu sebagai  penjabaran  bentuk-bentuk  keadilan dalam kehidupan. Dari terkaitnya beberapa pengertian kata 'adl dengan  wawasan  atau  sisi keadilan secara langsung itu saja, sudah  tampak  dengan  jelas  betapa  porsi  "warna  keadilan" mendapat  tempat  dalam  al-Qur'an,  sehingga dapat dimengerti sikap  kelompok Mu'tazilah  dan  Syi'ah   untuk   menempatkan keadilan  ('adalah) sebagai salah satu dari lima prinsip utama al-Mabdi al-Khamsah.) dalam keyakinan atau akidah mereka.

               Kesimpulan  di  atas  juga  diperkuat  dengan  pengertian  dan dorongan al-Qur'an  agar  manusia  memenuhi  janji, tugas dan amanat yang dipikulnya, melindungi yang menderita,  lemah  dan kekurangan, merasakan solidaritas secara konkrit dengan sesame warga  masyarakat,  jujur  dalam  bersikap,  dan  seterusnya. Hal-hal yang ditentukan sebagai capaian yang harus diraih kaum Muslim  itu  menunjukkan  orientasi  yang  sangat  kuat   akar keadilan  dalam al-Qur'an. Demikian pula, wawasan keadilan itu tidak hanya dibatasi hanya pada lingkup mikro  dari  kehidupanwarga  masyarakat  secara  perorangan,  melainkan juga lingkungan makro kehidupan masyarakat itu sendiri. Sikap adil tidak hanya dituntut  bagi  kaum  Muslim  saja  tetapi  juga  mereka  yang beragama lain. Itupun tidak hanya dibatasi  sikap  adil  dalam urusan-urusan  mereka  belaka,  melainkan juga dalam kebebasan mereka untuk mempertahankan keyakinan dan melaksanakan  ajaran agama masing-masing.

               Yang cukup menarik adalah dituangkannya kaitan langsung antara wawasan  atau  sisi  keadilan  oleh  al-Qur'an  dengan   upaya peningkatan kesejahteraan  dan  peningkatan taraf hidup warga masyarakat, terutama mereka yang menderita dan lemah posisinya dalam percaturan masyarakat, seperti yatim-piatu, kaum muskin, janda, wanita hamil atau yang baru saja mengalami perceraian. Juga sanak keluarga (dzawil qurba) yang memerlukan pertolongan sebagai  pengejawantahan  keadilan.  Orientasi  sekian  banyak "wajah  keadilan" dalam  wujud  konkrit itu ada yang berwatak karikatif maupun yang mengacu kepada transformasi sosial,  dan dengan demikian sedikit banyak berwatak straktural.

               Fase terpenting dari wawasan keadilan yang dibawakan al-Qur'an itu adalah sifatnya  sebagai  perintah  agama,  bukan  sekedar sebagai  acuan etis atau dorongan moral belaka. Pelaksanaannya merupakan pemenuhan kewajiban agama, dan dengan demikian  akan diperhitungkan  dalam  amal  perbuatan seorang Muslim di hari perhitungan (yaum al-hisab) kelak.  Dengan  demikian, wawasan keadilan dalam al-Qur'an mudah sekali diterima sebagai sesuatu yang ideologis,  sebagaimana  terbukti  dari  revolusi   yang dibawakan  Ayatullah Khomeini  di  Iran.  Sudah  tentu dengan segenap bahaya-bahaya  yang ditimbulkannya,  karena  ternyata dalam  sejarah, keadilan ideologis cenderung membuahkan tirani yang mengingkari keadilan itu. Sebab kenyataan penting juga harus dikemukakan dalam hal  ini, bahwa sifat dasar wawasan keadilan yang dikembangkan al-Qur'an ternyata bercorak mekanistik, kurang bercorak  reflektif. Ini mungkin  karena  "warna"  dari bentuk konkrit wawasan keadilan itu  adalah "warna"  hukum  agama,  sesuatu  yang  katakanlah legal-formalistik.

Keadilan pada hakikatnya adalah memperlakukan seseorang atau pihak lain sesuai dengan haknya. Yang menjadi hak setiap orang adalah diakuai dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajibannya, tanpa membedakan suku, keurunan, dan agamanya. Hakikat keadilan dalam Pancasila, UUD 1945, dan GBHN, kata adil terdapat pada:
1. Pancasilayaitusilakeduadankelima
2. PembukaanUUD1945yaitualineaIIdanIV
3. GBHN 1999-2004 tentang visi
Keadilan berasal dari kata adil. Menurut W.J.S. Poerwodarminto kata adil berarti tidak berat sebelah, sepatutnya tidak sewenang-wenang dan tidak memihak.
Pembagian keadilan menurut Aristoteles:
1. Keadilan Komutatif adalah perlakuan terhadap seseorang yang tidak melihat jasa-jasa yang   dilakukannya.
2. Keadilan Distributif adalah perlakuan terhadap seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang telah dibuatnya.
3. Keadialn Kodrat Alam adalah memberi sesuatusesuai dengan yang diberikan orang lain kepada kita.
4. Keadilan Konvensional adalah seseorang yang telah menaati segala peraturang perundang-undangan yang telah diwajibkan.
5. Keadilan Menurut Teori Perbaikan adalah seseorang yang telah berusaha memulihkan nama baik orang lain yang telah tercemar
Pembagian keadilan menurut Plato:
1. Keadilan Moral, yaitu suatu perbuatan dapat dikatakan adila secara moral apabila telah mampu memberikan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajibannya.
2. Keadilan Prosedural, yaitu apabila seseorang telah mampu melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah diterapkan.
·                     Thomas Hobbes menjelaskan suatu perbuatan dikatakan adil apabila telah didasarkan dengan perjanjian yang disepakati.
·                     Notonegoro, menambahkan keadilan legalitas atau keadilan hukum yaitu suatu keadan dikatakan adil jika sesuai ketentuan hukum yang berlangsung.

Pengertian Kejujuran


kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka seseorang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut. Bila seseorang itu menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada “perobahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.


Pengertian Kecurangan


               Menurut Kamus Bahasa Indonesia karangan WJS Purwadarminta, kecurangan berarti tidak jujur, tidak lurus hati, tidak adil dan keculasan (Karni, 2000:49). Didalam buku Black’s Law Dictionary yang dikutip oleh Tunggal (2001:2) dijelaskan satu definisi hukum dari kecurangan, yaitu berbagai macam alat yang dengan lihai dipakai dan dipergunakan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan terhadap orang lain, dengan cara bujukan palsu atau dengan menutupi kebenaran, dan meliputi semua cara-cara mendadak, tipu daya (trick), kelicikan (cunning), mengelabui (dissembling), dan setiap cara tidak jujur, sehingga pihak orang lain bisa ditipu, dicurangi atau ditipu (cheated).

The Institute of Internal Auditor di Amerika mendefinisikan kecurangan mencakup suatu ketidakberesan dan tindakan ilegal yang bercirikan penipuan yang disengaja. Ia dapat dilakukan untuk manfaat dan atau kerugian organisasi oleh orang di luar atau dalam organisasi


Pengertian Pembalasan


Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yangseimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaanmenimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial.Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral,lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar ataumemperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajibanitu adalah pembalasan.


Sumber :